Subscribe:

Pages

Powered By Blogger

Senin, 09 Desember 2013

Jejaring Sosial Penyebab Pendewasaan Dini pada Remaja

Oleh: Ade Romadoni

Jejaring sosial adalah situs web yang memungkinkan penggunanya membuat profil, melihat daftar pengguna yang tersedia serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalm situs ini. Saat ini perkembangan teknologi informasi sangat pesat hal ini yang membuat jejaring sosial mudah untuk diakses dimasyarakat. Perkembangan internet saat ini terus mengalami peningkatan setiap harinya hal ini dikarenakan  adanya tunjangan-tunjangan dari infrastruktur-infrastruktur yang semakin canggih dan memadai seperti contohnya ponsel dan laptop yang semakin canggih serta biaya internet yang terjangkau untuk semua kalangan tidak hanya kalangan atas saja. Awalnya jejaring sosial digunakan hanya untuk mempermudah komunikasi manusia diberbagai belahan dunia tapi nyatanya pernyataan tersebut sudah mengalami pergeseran, sekarang jejaring sosial tidak lagi hanya untuk komunikasi jarak jauh saja tetapi sebagai wadah pencarian jodoh dan pencarian teman.

Di era modern saat ini siapa yang tidak mengenal facebook dan tweeter, pengguna terbanyak adalah kalangan remaja tapi tidak sedikit juga anak-anak sudah mengakses situs jejaring sosial tersebut. Jejaring sosial merupakan media masa yang sangat dekat dengan remaja, alasan kebanyakan para remaja menggunakan jejaring sosial saat ini ialah untuk mendapatkan informasi dengan mudah dan untuk memperoleh teman yang banyak. Jejaring sosial memang sangat membantu untuk mencari informasi tugas tetapi tidak sedikit pula yang memanfaatkannya hanya untuk bermain-main dan berkicau tidak jelas di facebook maupun tweeter.

Dalam perkembangan jejaring sosial saat ini membuat remaja khususnya megalami kecanduan dalam penggunaannya. Hal ini dapat berdampak buruk bagi perkembangan remaja. Dampak buruk yang dapat ditimbulkan karena kecanduan mengakses jejaring sosial adalah mengurangi konsentrasi belajar anak, anak menjadi pemalas karena mereka lebih sibuk dengan dunia maya dibandingkan dengan mengerjakan sesuatu lainnya yang lebih penting bahkan mereka akan lebih suka dan tekun dalam bermain internet seperti jejaring sosial daripada belajar, menjadi kurang bersosialisasi sebabnya karena jejaring sosial akan membuat remaja khususnya lebih memikirkan diri sendiri tanpa menyadari akan lingkungan sekitarnya.


Jejaring sosial dapat menyebabkan anak mengalami pendewasaan dini karena penambahan teman yang tidak dikenal sebelumnya serta perbincangan maupun chating dijejaring sosial menyebabkan orang yang tadinya tidak kenal menjadi dekat hanya dengan melalui dunia maya. Kebanyakan dari mereka khususnya remaja ketika masuk menggunakan jejaring sosial tidak tidak menjadi dirinya sendiri, mereka bertingkah seoala-olah menjadi pribadi yang sudah dewasa dan bijaksana padahal dalam praktiknya mereka hanya ikut-ikutan dalam menjadi pribadi yang dewasa agar lebih terlihat bijaksana dan disukai banyak teman dijejaring sosial, mereka tidak mengetahui dampak pendewasaan dini akibat dari jejering sosial itu sendiri.

Selasa, 03 Desember 2013

Menjadi Sosok Maniak Game Online

Oleh : Ade Romadoni

Maniak game online cenderung sangat identik hubungannya dengan dunia keremajaan, dimana pada usia remaja telah mengetahui keasyikan-keasyikan bermain walaupun disela-sela banyak sekali pekerjaan. Tidak dipungkiri game online sudah sangat luas penyebarannya hampir merambah semua wilayah-wilayah perkotaan bahkan didesa pun sekarang sudah merebak game online karena internet mulai dapat diakses diseluruh pelosok-pelosok desa. Kata maniak sendiri berarti bahwa kecenderungan seseorang pada sesuatu yang sifatnya berlebihan atau over, hal semacam ini bisa dikarenakan karena orang sangat menyukai hal tersebut, ataupun selalu mengaksesnya setiap saat pada waktu luangnya dan tidak pandang akan waktu serta apakah ada hal yang lebih penting yang harus diselesaikan daripada menekuni kesukaannya. Sangat banyak istilah-istilah yang muncul saat ini seperti maniak facebook yang artinya sangat sering bahkan bisa dikatakan setiap saat membuka facebook dan update status setiap akan dan sesudah melakukan moment yang apakah updatenya penting atau tidak itu tetap dilakukan, maniak tweeter hal ini hampir sama dengan maniak facebook hanya saja pada publisnya saja yang berbeda seperti ngetweet hal-hal yang tidak penting sampai tidak ingat waktu, maniak game artinya bermain game yang membuat pemainnya ketagihan dan terus memainkan gamenya sampai sipemain benar-benar lelah dan tidak sadar akan waktu.

Memang yang namanya game itu disukai setiap anak-anak, remaja bahkan orang dewasa sekali pun, karena game mengandung unsur menghibur dan mengasyikan sebagai sarana untuk menghilangkan penat setelah melakukan hal yang membuat stres, tapi juga ada hal negatif yang ditimbulkan game itu sendiri mulai dari ketagihan dan lupa waktu. Maniak game online misalnya orang akan rela menghabiskan waktunya didepan laptop ataupun komputer untuk bermain game kesukaannya hingga lupa akan hal lain yang harus dikerjakan, parahnya lagi fenomena ini sekarang banyak siswa bahkan mahasiswa yang menjadi maniak game. Orang tua terutama yang sangat mengkawatirkan hal ini karena bisa mengganggu waktu belajar anak dan mengeluarkan uang lebih untuk anaknya kewarnet ataupun untuk membeli game di store game online.


Kebiasaan seperti ini memang sangat susah untuk dihilangkan, nyatanya saja pada mahasiswa sekarang ini banyak sekali para maniak-maniak game yang bermain game digazebo kampus misalnya dari pulang kuliah jam 3 sore sampai jam 3 pagi dihabiskan waktunya untuk bermain game online dikampus yang memang menghemat uang karena memakai wifi kampus tetapi hal semacam ini sangat mengkawatirkan pada kesehatan dan kuliah anak tersebut. Efeknya bisa saja saat ada kuliah pagi anak tersebut tidak berangkat kuliah karena tidur setelah semalaman suntuk bermain game. Hebatnya para mahasiswa sangat matang dalam mempersiapkan segala persiapan yang akan digunakan untuk bergadang barmain game dikampus mulai dari lotion nyamuk, cemilan, sarung, dan sabun cuci muka. Biasanya mahasiswa jika setelah bergadang bermain game kemudian kuliah pagi pasti mahasiswa tersebut terlihat kantong matanya besar, matanya merah, lesu, serta nampak tidak semangat ketika mengikuti perkuliahan, melihat daya tahan serta kebiasaan bermain game online hingga lupa waktu mengindikasikan ciri-ciri para maniak game online.

Senin, 25 November 2013

Gaya Ukir Rambut (Headstyle)

Ukir rambut dikenal dengan seni gaya pada anak jaman sekarang , gaya ini memadukan antara seni keindahan dan kelihaian serta kemahiran seorang pencukur untuk memainkan alat cukurnya yang terinspirasi dari keluwesan garis-garis  yang memunculkan keindahan bagi yang melihatnya. Gaya semacam ini sangat mudah untuk diterima anak jaman sekarang karena memperlihatkan keunikan serta kecirikhasan bagi peminatnya yang notabene para pemuda yang sangat senang mencari sensasi serta jati dirinya. Gaya ini sebenarnya telah ada sejak dulu tepatnya di London Inggris pada akhir tahun 1960-an yang dikenal dengan nama skinhead. Pada dasarnya seorang laki-laki jika memotong rambutnya rapi dan terlihat bersih serta tidak banyak gaya tetapi kata itu sekarang telah bergeser seiring silih bergantinya era, sitiap era memiliki khasnya masing-masing gaya jambul tin-tin misalnya gaya dengan rambut depan menjulang keatas layaknya cula yang beken pada era perfilman serial tin-tin, gaya rambut elvis dengan gayanya yang rapi serta mengkilat,  dan semakin medernnya zaman semakin bervariatif pula gaya potongan rambut laki-laki.
Rambut memanglah mahkota tidak hanya pada wanita tetapi pada pria juga, diera sekarang ini anak-anak yang baru berumur 6 atau 7 tahun telah mengerti apa itu style dalam potong rambut sangat mengerti dan menginginkan gaya untuk menunjang kepercayaan dirinya, hal ini yang menjadi cikal bakal merebaknya style-style gaya rambut mudah diterima kaum muda. Berlanjut pada tingkat selanjutnya yaitu siswa yang sangat peka dalam perkembangan mode dan fashion baik karena pengaruh lingkungan juga karena gaya hidup yang hedonisme yang menuntun pada glamorisasi. Gaya rambut sekarang ini yang banyak diminati siswa-siswa serta anak muda adalah gaya rambut mowhak dan gaya ukir rambut atau yang sering dikenal dengan skinhead (gaya ukir rambut).
Dibalik keunikan setiap gaya rambut seperti skinhead tetap saja memiliki nilai (value) yang kurang dimata beberapa orang, siswa terutama ketika disekolahnya ada aturan yang mengharuskan siswa berpotong rambut rapi atau potong 3 2 1, tapi guru  melarangnya dengan dalih kerapian dan kesopanan dilingkungan sekolah, hal ini lah yang kemudian menimbulkan nilai yang kurang untuk style-style yang bisa dikatakan ekstrim ini. Kemudian menimbulkan banyak konflik pelanggaran peraturan yang dilakukan siswa masalah gaya rambut.

Banyak cara untuk mengkreasikan diri salah satu cara kreasi diri yaitu melalui gaya rambut, tapi harus disadari pula setiap hal ada batasannya terutama untuk siswa yang masih duduk dibangku persekolahan untuk menuntut ilmu pastilah banyak hal yang harus dipatuhi karena melanggar peraturan sama saja dengan menyalahi aturan. Melalui pemahaman-pemahaman kecil seperti inilah harusnya semua mengerti posisinya dan menempatkan posisi diri yang tepat. Setiap gaya rambut sebenarnya sudah ada tempatnya masing-masing, contohnya gaya potongan pendek dan rapi tepat untuk anak sekolah dan pekerja-pekerja kantor, gaya rambut diwarnai biasa digunakan artis-artis saat tampil dilayar kaca, dan masih banyak yang lainnya dan posisinya masing-masing seperti gaya headskin itu sendiri.

Rabu, 13 November 2013

Sinar Harapan

Ketika  fajar  mulai  muncul,  tampaklah  seorang  gadis  sedang  menyusuri  jalan  panjang  berkelok  dekat  rumahku.  Gadis  dengan  tinggi  kira – kira  160cm  itu  berparas  cantik.  Rambutnya  yang  panjang  indah,  melengkapi  kecantikan  wajahnya.  Dengan  mengenakan  seragam  sekolah  lengkap,  digendongnya  tas  berwarna  merah  yang  dari  luar  terlihat  sesak  dengan  buku – buku  pelajaran.  Kulihat  sepasang  sepatu  penuh  lubang  tak  layak  pakai  menempel  di  kedua  kakinya.  Namun  demikian,  ia  tetap  menapaki  jalan  dengan  penuh  semangat.  Setiap  berjumpa  dengan  seseorang,  ia  selalu  tersenyum  lebar  menampakkan  keramahan.  Dia  adalah  Ratna   gadis  cantik  yang  selalu  semangat.
Ratna  terlahir  dari  sebuah  keluarga  yang  memiliki  kesulitan  ekonomi.  Ayahnya  hanyalah  seorang  tukang  sol  sepatu  keliling.  Beliau  hanya  berkeliling  di  sekitar  desaku.  Pendapatan  yang  dihasilkan  per  hari  paling  banyak  Rp.25000,00.  Sedang  ibunya,  adalah  seorang  penjual  gorengan  di  pagi  hari  yang  berpenghasilan  per  hari  Rp.10000,00  hingga  Rp.15000,00.  Sulit  dibayangkan  bagaimana  cara  mereka  menghidupi  anak – anaknya.  Padahal,  selain  Ratna  mereka  masih  menanggung  biaya  hidup  dua  orang  anak.  Ratna   memiliki  dua  adik  yang  berumur  7  dan  3  tahun.
Ratna  bersekolah  di  sebuah  SMK  di  Gombong.  Jarak  rumahnya  dengan  sekolah  berkisar  10km.  Oleh  sebab  itu,  ia  selalu  berangkat  sangat  pagi  agar  tidak  terlambat  sampai  di  sekolah.  Memang,  tiba  di  sekolah  ia  masih  memiliki  banyak  waktu  sebelum  jam  pelajaran  dimulai.  Namun,  ia  bukanlah  seorang  yang  senang  menyia – nyiakan  waktu.  Teman – temannya  yang  telah  tiba  di  sekolah  memilih  bergabung  menjadi  satu  di  luar  kelas  hanya   untuk  memperbincangkan  sesosok  lelaki  yang  sedang  menjadi  idaman  mereka.  Tapi, lain  dengan  Ratna.  Ia  lebih  memilih  tetap  berada  di  dalam  kelas  dengan  tenang  meski  harus  sendiri.  Dibalik  ketenangannya,  dibacanya  buku  pelajaran  yang  hendak  diajarkan  hari  ini.  Sama  sekali  dirinya  tidak  peduli   dengan  apa  yang  dilakukan  teman – temannya.  Yang  ada  dalam  pikirannya  hanyalah  belajar  agar  tidak  mengecewakan  kedua  orang  tuanya  serta  mempertahankan  beasiswa  anak  berprestasi  yang  telah  ia  dapat  selama  ini  di  SMK  itu.  Sesekali  temannya  berkata,
“Hey  Ratna  untuk  apa  kau  belajar  terus – menerus,  toh  kami  semua  belum  ada  yang  mampu  mengalahkan  kepintaranmu.”
Tapi,  itu  tak  pernah  membuatnya  kendor belajar.  Ia  justru  lebih  bersemangat  untuk  selalu  belajar.  Terkadang  ada  juga  yang   melontarkan  ejekan – ejekan  seperti,
“Dasar  kutu  buku  !  Adanya  cuma  membaca  buku.  Apa  cukup  berteman  dengan  buku  ?  Lama – lama  tak  ada  teman  yang  mau  mendekatimu..haha”
Itupun,  tak  membuatnya  berhenti  belajar.  Ratna  selalu  yakin  teman – temannya  tetap  mau  mengenal  dirinya.  Memang  benar,  karena  ia  seorang  anak  yang  cerdas  sehingga  teman – temannya  senang  berteman  dengannya.  Meski  ia  tidak  pernah  bergabung  saat  membicarakan  lelaki  idaman,  tapi  teman – temannya  selalu  membutuhkan  bantuannya  saat  mengalami  kesulitan  dalam  pelajaran.
Ketekunannya  selalu  membawa  keberuntungan.  Ia  selalu  menjadi  bintang  kelas  dan  mendapat  peringkat  pertama  dalam  1  jurusan.  Karenanya,  ia  mendapatkan  beasiswa  anak  berprestasi  hingga  saat  ini.  Jika  tidak  mendapatkan  itu,  mungkin  ia  tergolong  anak  yang  putus  sekolah  karena  keadaan  keluarga  yang  sangat  tidak  memungkinkan.  Awalnya  orangtuanya  tidak  menyetujui  Ratna  melanjutkan  pendidikan  ke  jenjang  SMK.  Apalagi  bila  harus  masuk  SMK  yang  menjadi  pilihan  anaknya.  Itu  disebabkan  mereka  tidak  mampu  berfikir  bagaimana  harus  membiayai  pendidikan  anak  sulungnya  yang  begitu mahal  sedang  untuk  makan  saja  susah.  Tapi,  Ratna  berusaha  meyakinkan  kedua  orangtuanya.  Ia  tak  ingin  ilmunya  berhenti  hingga  tingkat  SMP.  Berkat  dukungan  salah  seorang  orangtua  teman  Ratna,  akhirnya  orangtuanya  pun  mengizinkannya  untuk  melanjutkan  pendidikan.
Ratna  pernah  sedikit  bercerita  kepadaku  tentang  kejadian  3  tahun  lalu.  Begini  ceritanya  :
Ratna  pernah  mengalami  kejadian  yang  sangat  menyedihkan.  Ia  hampir  kehilangan  perannya  sebagai  seorang  anak.  Kesalahan  yang  begitu  besar  dibuatnya.  Bantahan – bantahan  yang  begitu  kuat  dikeluarkan  untuk  membuat  hati  ayahnya  luluh.  Tapi,  ternyata  salah  perkiraan.  Ia  justru  diusir  dari  rumahnya.  Waktu  itu  ia  berkata,
“Pak,  aku  mohon  izinkan  aku  sekolah  lagi.  Aku  tidak  ingin  putus  sekolah.  Aku  ingin  seperti  teman – temanku.”
“Ratna,  bapak  kan  sudah  bilang  kau  tidak  usah  sekolah  lagi.  Sudah  saatnya  kau  membantu  kami  untuk  membiayai  adik – adikmu.”  Kata  ayahnya.
“Tapi  pak,  aku  masih  sangat  ingin  sekolah.  Aku  janji  tidak  akan  mengecewakan  bapak  bila  aku  sekolah  nanti.”  Katanya  merengek.
“Tidak  !  Bapak  tetap  tidak  akan  mengizinkan  !”  Kata  ayahnya  dengan  nada  tinggi.
Saat  itu  juga  Ratna  terisak.  Ia  bersujud  di  kaki  ayahnya  sambil  terus  memohon.
“Pak,  aku  mohon  pak.”
“Tidak  ya  tetap  tidak  !”  kata  ayahnya  tegas.
“Bapak  jahat  !  Bapak  ini  orangtua  apa,  anak  mau  sekolah  tidak  didukung.  Jika  aku  pintar   juga  untuk  keluarga  !”  Begitu  tinggi  nadanya.  Entah  setan  apa  yang  menghasutnya  sehingga  ia  mampu  membentak  ayahnya.
“Dasar  anak  kurang  ajar  !  Kau  sudah  berani  bentak  bapakmu  ini  ?!  Apa  kau  sudah  lupa  siapa  yang  membiayai  hidupmu  hingga  kini  ?  Sudah  lupa  kau  ?!” bentak  ayahnya  tidak  terima  dengan  perkataan  anaknya.  Ditendangnya  tubuh  Ratna  yang  sedang  bersujud  di  kakinya.  Ratna  pun  berontak ,
“Ya  sudah  terserah  bapak  !  Sekarang  mau  bapak  apa  ?”  tanyanya  sambil  terus  terisak.
“Kurang  ajar  !  Dasar  anak  durhaka  !”  dan…   “Plllaakkkk  !”  ditamparnya  pipi  Ratna.
“  Pergi  kau  dari  rumah  ini  !  Pergi  !  Anak  durhaka  pergi  kau  !”  diusirnya  Ratna  dari  rumah.
Dengan  segera  Ratna  berlari  keluar  rumah,  awalnya  ia  seperti  tanpa  arah.  Namun  akhirnya  ia  tiba  pada  sebuah  rumah  milik  temannya  yaitu  Ika.  Diketuknya  pintu  rumah  Ika.  Hingga  ia  dipersilahkan  masuk.  Dijelaskannya  tentang  kejadian  yang  menimpa  dirinya.  Bu  Desi  yang  mendengar  merasa  iba.  Beliau  adalah  bunda  Ika.  Ia  adalah  seorang  pengusaha  sukses  yang  dermawan.  Bu  Desi  bergegas  menuju  rumah  Ratna  untuk  mengantarkannya  pulang  dan  meyakinkan  ayahnya  agar  Ratna  bisa  sekolah  lagi.
Bu  Desi  menjelaskan  maksud  kedatangannya  kemudian  beliau  berkata,
“Pak,Bu,  yakinlah  anak  kalian  akan  bisa  menjadi  orang  besar.  Saya  yakin  ia  mampu  mengangkat  derajat  keluarga  nantinya.”
Namun,  tak  jarang  Bu  Desi  justru   mendapat  bantahan  dari  orangtua  Ratna.  Ayah  Ratna  berkata,
“Darimana  ibu  tahu  ?  Saya  ini  kan  orangtuanya.  Saya  lebih  tahu  mana  yang  pas  untuk  anak  saya.  Dan  saya  rasa  anak  saya  sudah  saatnya  mencari  uang  untuk  membantu  membiayai  kedua  adiknya.  Ya  kalau  untuk  mengangkat  derajat  seharusnya  bekerja  bukannya  sekolah bu.”
Bu  Desi  tetap  bersikukuh  agar  Ratna  dapat  melanjutkan  sekolah.  Ia  pun  berkata,
“Bapak  benar,  bapak  memang  ayah  Ratna.  Tapi,  saya  ini  hanya  ingin  Ratna  menjadi  seorang  yang  sukses.  Ini  untuk  kebaikan  keluarga  Bapak   juga.”
“Saya  tahu  bu.  Tapi  siapa  yang  akan  membiayai  anak  saya  ?  Jujur  saya  sudah  tak  mapu  memikirkan  biaya  sekolahnya.  Untuk  makan  kami  berlima  terkadang  uang  yang  saya  dapatkan  juga  masih  kurang.  Tak  mampulah  saya  bila  harus  membayar  biaya  sekolah  yang  begitu  mahal.”  tutur  ayah  Ratna.
“Iya  benar  bu.”  sahut  ibu  Ratna.
“Jika  itu,  bapak  dan  ibu   tidak  perlu  khawatir.  Saya  yang  akan  menanggung  seluruh  biaya  sekolahnya.  Bagaimana  ?”  kata  bu  Desi.
“Ibu  tidak  usah  bercanda,  ibu  ini  kan  orang  lain  tidak  ada  ikatan  darah  sama  sekali  dengan  keluarga  kami.  Mana  mungkin  ibu  akan  menanggung  biaya  sekolah  anak  saya  ?”  kata  ayah  Ratna  tidak  percaya.
“Saya  memang  tidak  ada  ikatan  darah  dengan  keluarga  Bapak,  tapi  saya  ingin  membantu  anak  Bapak.  Karena  anak  Bapak  anak  yang  cerdas.  Sangatlah  sayang  bilamana  ilmunya  berhenti  sampai  di  sini.”  Terang  bu  Desi.
“Atau  jangan – jangan  ibu  memiliki  maksud  terselubung  ?  Apakah  setelah  anak  saya  lulus  ibu  akan  menjual  anak  saya  untuk  menguntungkan  ibu  ?  Jahat  sekali  ibu  ini.  Lebih  baik  ibu  sekarang  keluar  dari  rumah  saya  !  Saya  tidak  butuh  bantuan  ibu  !”  bentak  ayah  Ratna.  Sepertinya  ia  khawatir  anaknya  hanya  dimanfaatkan  oleh  bu  Desi.
“Bapak,  sebelum  saya  keluar,  izinkan  saya  berkata  bahwa  saya  tidak  ada  maksud  apapun.  Saya  tulus  membantu  anak  bapak.  Tidak  ada  dalam  fikiran  saya  hendak  memanfaatkan  anak  bapak.  Saya  akan  pulang  dan  terimakasih.”  Kata  bu  Desi  yang  kemudian  pergi  meninggalkan  rumah  Ratna.
Kata – kata  ibu  Desi  terus  terbayang  dalam  pikiran  ayah  Ratna  hingga  malam  hari  beliau  tak  mampu  memejamkan  mata.  Beliau  berkata  kepada  istrinya,
“Menurutmu  bagaimana  bu  ,  apa  kita  izinkan  Ratna  untuk  bersekolah  lagi  ?”
“Terserah  bapak  saja.  Tapi  menurutku  bu  Desi  tulus  hendak  membiayai  anak  kita.”  Jawab  istrinya.
“Ya sudah  besok  kita  ke  rumahnya.  Sekarang  lebih  baik  kau  istirahat.”  Kata  ayah  Ratna.
Sementara  istrinya  tertidur,  ia  memikirkan  bagaimana   kata – kata  yang  pas  untuk  menerima  tawaran  itu  serta  meminta  maaf  karena  ia  telah  mengusir  bu  Desi.  Ayah  Ratna  pun  bangun  dari  tempat  tidurnya  dan  keluar  kamar.  Rupanya  di  luar  ada  anak  kesayangannya  Ratna.  Sebenarnya,  dari  tadi  ia  mendengarkan  perbincangan  ayah  dan  ibunya.  Ratnapun  memohon  kepada  ayahnya  agar  diizinkan  bersekolah  lagi  serta  meminta  maaf  atas  apa  yang  dilakukannya  siang  hari  tadi.  Ayahnya  menjelaskan  bahwa  ia  akan  mengizinkannya  melanjutkan  pendidikan  dengan  menerima  tawaran  ibu  Desi.  Beliau  juga  meminta  maaf  telah  menampar  Ratna  dan  mengusirnya  dari  rumah.  Ratna  sangat  bahagia  dan  ia  dapat  tidur  nyenyak  malam  itu.
Keesokan  harinya,  ayah  Ratna  mengunjungi  rumah  bu  Desi.  Ia  meminta  maaf  kepada  bu  Desi  karena  telah  berbuat  kasar  dan  menjelaskan  bahwa  ia  akan  mengizinkan  anaknya  melanjuttkan  pendidikan.  Dengan  senang  hati  bu  Desi  memaafkan  ayah  Ratna  karena  ia  juga  memaklumi  perasaannya.
Itulah  cerita  Ratna  kepadaku.  Ternyata  ia  mau  sekolah  harus   melalui  perjuangan  sulit.  Diawali  percekcokan  yang  demikian,  akhirnya  Ratna  bisa  bersekolah  di  SMK  ini.  Bahkan  baru  semester  pertama  ia  telah  menunjukkan   prestasinya.  Sehingga  ia  mendapatkan  beasiswa  anak  berprestasi.  Bahkan  hingga  saat  ini  ia  mampu  mempertahankannya.  Jadi,  ia  tak  perlu   lagi  bergantung  pada  bu  Desi.
Dari  kecil  ia  memiliki  cita – cita  menjadi  seorang  penulis.  Di  jenjang  SMK  pun  ia  mulai  membuktikan  kemampuannya.  Terutama  di  kelas  3  ini.  Sedikit  demi  sedikit  kejuaraan  menulis  diraihnya.  Mulai  dari  menulis  puisi,  cerpen,  dll.  Yang  ia  inginkan  di  masa  mendatang  adalah  menjadi  penulis  novel  terkenal.
Pelajaran  Bahasa  Indonesia  yang  ia  dapat  di  sekolah  sangat  membantunya  dalam  pembuatan  karya – karya  tulisnya.  Ketika  ia  diperintahkan  membuat  referensi  dari  sebuah  cerpen  atau  film,  tak  pernah  ia  mendapat  nilai  kurang  dari  95.  Selalu  didapatkannya  nilai  tertinggi  di  kelas.  Teman – temannya  terkagum  dengannya.
Lincah  tangannya  saat  menuliskan  bait – bait  puisi.  Jari  tangannya  bergerak  cepat  menuliskan  karangannya.  Tak  lelahnya  ia  berlatih  membuat  karya  tulis.  Memang  ia  sangat  pandai  berkata – kata.  Ia  selalu  berkata,  “Ketika  pena  bicara  selarik  kata  menyilau  dunia.”
Karya – karyanya  banyak  membawa  berkah.  Kini  tak  ada  lagi  sepatu  tak  layak  pakai  karena  ia  telah  mampu   membeli  sepatu  dari  hasil  karyanya.  Tak  ada  lagi  seragam  kumal  karena  ia  mampu  membeli  seragam  baru  dari  hasil  jerih  payahnya.
Ketika  pena  bicara .Ya  sebuah  perjalanan  hidup  seorang  gadis  cantik.  Perjalanan  hidup  Ratna  selama  ini  merupakan  perjalanan  hidup  penuh  cinta.  Tanpa  cinta,  ia  takkan  pernah  mendapatkan  yang  ia  inginkan. 
Dari  kisahnya,  kudapatkan  sebuah  arti  kehidupan.  Untuk  mendapatkan  sesuatu  haruslah  kita  berjuang  mendapatkannya.  Hidup  pun  harus  dipenuhi  dengan  cinta  agar  kita  mampu  bertahan  dalam  segala  keadaan.  Tidak  ada  yang  mudah  dan  tidak  ada  yang  sulit.  Jika  berusaha  dan  berdoa  tentulah  semua  akan  berujung  indah.

Jumat, 08 November 2013

MEDIA PEMBELAJARAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK PADA USIA DINI

Oleh Ade Romadoni
Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
adeliaondloph95@yahoo.com
Abstrak
Media pembelajaran mempunyai peranan penting dalam kegiatan pembelajaran, agar kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif. Ditinjau dari pengertian komunikasi maka proses pembelajaran sebenarnya juga proses komunikasi. Berdasarkan wawasan bahwa proses pembelajaran adalah proses komunikasi demikian pula bahwa proses pembelajaran adalah suatu sistem, maka posisi media pembelajaran adalah sebagai komponen sistem pembelajaran. Belakangan ini banyak sekali kegagalan-kegagalan penyampaian pesan pembelajaran dari guru/ pembelajar (komunikator) kepada siswa (komunikan) yang banyak didasari dengan tuduhan-tuduhan salahnya media pembelajaran yang disampaikan oleh komunikator yang tidak tepat. Selama ini, sistem dan budaya pendidikan di Indonesia sangat mengagungkan pembenahan sisi kognitif. Para siswa banyak dijejali mata pelajaran yang memaksa mereka terampil berhitung dan menghafal. Mereka diperlakukan laiknya sebuah robot, harus menuruti aturan main yang sudah dibuat. Padahal, pendidikan bagi anak juga perlu dilakukan untuk mengembangkan dunia kreatifitas mereka. Pada sesi yang saya bahas ini adalah media yang tepat untuk meningkatkan kreativitas anak usia dini adalah menerapkan dan memperkenalkan media pembelajaran bermain untuk meningkatkan kreativitas anak pada usia dini.
Kata kunci: media pembelajaran, kretivitas anak
1. PENDAHULUAN
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan baik rohani maupun jasmani agar anak lebih siap dalam menapaki pendidikan lebih lanjut[1].Pernyataan tentang pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menemukan jawaban dalam setidaknya dua hal; Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (Direktorat PADU) pada 2011, yang kemudian berubah nama pada 2003 menjadi Direktorat PAUD, dan diadopsinya istilah “early childhood education” menjadi “pendidikan anak usia dini” dalam undang-undang Nomer 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Pasal 1 : 14, Pasal 28), yaitu
Pembinaan yang ditunjukan kepada anak dini didefinisikan sebagai suatu upaya usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut[2]
Menurut UU UU No 28 Tahun 2003 Pasal 28 yang berisi
PAUD diselenggarakan sebelum Pendidikan dasar; PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal dan informal; Jalur formal berbentuk Taman Kanak-kanak, RA atau yang sederajat; Jalur formal berbentuk KB, Tempat Penitipan Anak atau yang sederajat; Jalur informal berbentuk pendidikan keluarga[3].
Sebelum menginjak masa anak-anak sebelumnya terlebih dahulu menginjak Masa Prenatal, Masa periode perkembangan pertama dalam jangka kehidupan manusia dan secara biologis, hidup dimulai pada jangka waktu ini. Walaupun masa prenatal sangatlah singkat tetapi mempunyai enam ciri penting diantaranya yaitu sifat-sifat yang diturunkan oleh orang tua, pengaruh kondisi ibu, perkembangan sifat bawaan, perkembangan dan pertumbuhan normal banyak terjadi pada fase prenatal, masa yang banyak mengandung bahaya, dan periode prenatal merupakan saat dimana orang-orang yang berkepentingan membentuk sikap-sikap yang baru diciptakan. Jauh sebelum dilakukan usaha untuk membahas anak-anak secara ilmiah, selama bertahun-tahun kenyataan yang diterima adalah bahwa pada awal perkembangan anak merupakan masa yang kritis bagi perkembangan, hal ini bahwa masa kanak-kanak masa dewasa, sebagaimana pagi hari meramalkan hari baru. Pendidikan tersebut mempunyai pengaruh besar terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan anak maka dari itu pendidikan selalu dan sangat digalakan oleh pemerintah terutama wajib belajar 9 tahun yang kini naik menjadi wajib belajar 12 tahun.Hal ini menghilangkan jalur pendidikan salah satunya yaitu pendidikan informal yang berpusat pada keluarga,melalui pendidikan informal lah anak memulai mengenal lingkungan dan pengetahuan awalnya sebelum menginjak jalur pendidikan formal yang didalamnya ada tahap Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas, dan jalur pendidikan nonformal. Tujuan pendidikan pada umumnya menyediakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga peserta didik dapat mewujudkan dirinya, mengamalkan serta ikut berkontribusi dalam masyarakat dan berfungsi sepenuhnnya sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat.
Seiring dengan kemajuan jaman dewasa ini, kesibukan orang tua semakin meningkat sehingga keluarga kadang-kadang kurang memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Keluarga sibuk dengan pekerjaannya masing-masing sehingga sampai melupakan dan tidak meluangkan waktu untuk anaknya hanya sekedar bermain bersama atau pun bercengkrama didalam rumah dan alternatif dari keluarga tersebut adalah menitipkan anak pada babysiter dan pada sekolah PAUD yang secara sosial berbeda cara mendidiknya ketika didalam sebuah keluarga. Hal ini disebabkan oleh situasi dan kondisi lingkungan serta kemampuan sosial ekonomi masyarakat yang beraneka ragam. Pada masa usia dini lah masa-masa yang sangat rawan apabila dalam pemberian rangsangan atau stimulan pada anak maka sangat berakibat fatal pada jenjang masa depan anak nantinya. Pemberian rangsangan yang tepat pada anak yaitu melalui bermain atau belajar sambil bermain, hal ini sangat efektif karena pada usia kanak-kanak lah presentase bermain masih sangat banyak karena “permainan itu suatu perbuatan yang mengandung keasyikan atas kehendak sendiri, bebas tanpa paksaan dengan tujuan untuk memperoleh kesenangan pada waktu mengadakan kegiatan tersebut”, dan syaraf-syaraf motorik pada anak sedang berkembang dan mudah sekali menangkap dan menyerap apa yang anak lihat maupun dengar tanpa tau itu positif atau negatif untuk anak tersebut, untuk itu peran orang tua sangatlah penting untuk memilih dan mengajarkan anak tentang pengetahuan-pengetahuan.
Diperlukan penunjang untuk belajar dan bermain berupa media dalam bentuk alat peraga yang menarik sesuai karakteristik perkembangan anak. Karena lewat peraga ini lah cara belajar sambil bermain dipandang efektif untuk mengenalkan hal baru bagi anak dengan dikemas secara menyenangkan dan mendidik. Hal ini sangat kurang diperhatikan oleh pendidik dalam bermain dengan tema dan indikator tertentu pendidik tidak menggunakan media dalam bentuk alat peraga. Hal ini karenanya kurang kreatifitasnya atau ketrampilan yang dimiliki oleh pendidik dan indikator lain kurangnya dana pengembangan media pembelajaran, sehingga terjadi tidak tercapainya tujuan dan harapan.
Awal masa kanak-kanak merupakan masa yang ideal untuk mempelajari ketrampilan tertentu. Terdapat 3 alasan; Pertama, anak sedang mengulang-ulang dan karenanya dengan senang hati mau mengulang suatu aktivitas sampai mereka terampil. Kedua, anak-anak bersifat pemberani sehingga tidak terhambat oleh rasa takut kalau dirinya mengalami sakit atau diejek teman-temannya. Ketiga, anak belia mudah dan cepat belajar karena tubuh mereka masih sangat lentur dan ketrampilan yang baru dikuasai tidak mengganggu ketrampilan yang sudah ada dan kemampuan otak anak masih sangat baik untuk menyimpan hal-hal baru yang didapat anak. Melalui kemampuan anak mampu berimajinasi atau berfantasi tentang berbagai hal. Anak dapat menggunakan kata-kata, peristiwa dan benda untuk melambangkan yang lainnya, maka dari itu pembelajaran menggunakan media alat peraga sangat efektif.
2. KREATIVITAS DALAM MEDIA PEMBELAJARAN
Merupakan kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah atau  segala bentuk pemanfaatan segala sesuatu untuk melakukan sesuatu, contohnya yaitu seoarang anak menemukan sapu terkadang digunakan untuk bermain gitar. Dunia anak sangatlah imaginatif tetapi kita sebagai orang tua harus pandai-pandainya mengatur dan mengarahkan anak agar anak tidak salah dalam menuangkan segala aspek yang telah dia dapat. Kendala utama terhadap kreativitas adalah pengertian tentang kreativitas sebagai warisan dari orang tua yang hanya dipunyai pada orang-orang tersebut, kreatif anak tidaklah dapat dilakukan melalui pendidikan untuk mempengaruhinya. Adapun ciri-ciri kemampuan berfikir kreatif pada anak[4] (2011 : 199-120) yaitu berfikir lancar, maksudnya yaitu si anak banyak memiliki gagasan dan ide serta pertanyaan-pertanyaan yang intinya memikirkan dari satu hal. Kemampuan berfikir luwes, maksudnya anak menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda dan mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran. Kemampuan berfikir orisional, maksudnya yaitu cara penyampaian yang unik beda dari yang lainnya dan mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak biasa. Ketrampilan merinci, maksudnya yaitu mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk dan menambahkan atau memerinci dari suatu objek sehingga lebih menarik. Ketrampilan menilai, maksudnya yaitu menentukan penilaian sendiri apakah suatu pertanyaan benar, tindakan bijaksana, tidak hanya menentukan suatu gagasan tetapi juga melaksanakannya.
Untuk memicu kreativitas anak dalam pembelajaran perlu adanya metode permainan yang edukatif yaitu permainan yang mengajak anak untuk bermain sambil belajar dan juga melibatkan media-media yang ada untuk menunjang proses pembelajaran. Untuk tempat pembelajaran agar lebih hidup dan anak mengenal lingkungannya adalah lingkungan alam atau outdoor agar anak lebih luas dalam mengembangkan kreativitasnya, karena lingkungan telah menyiapkan bahan-bahan untuk anak belajar sambil bermain, bahan-bahan tersebut ada yang berupa bahan mentah maksudnya bahan yang butuh diolah atau dimodifikasi agar dapat digunakan dalam pembelajaran contohnya mengajak anak belajar diluar kelas dan akan mengenalkan permainan-permainan tradisioanal seperti tembak-tembakan yang terbuat dari pelepah pisang, pendidik/anak harus mengambil pelepah pisang tersebut dari pohon pisang lalu tidak sampai itu saja tetapi masih perlu ada sentuhan modifikasi agar menjadikan sebuah tembak-tembakan tersebut hal ini lah yang baik untuk tumbuh kembang pemikirannya, selain itu juga ada bermain tanah liat yang menuntut anak untuk kreatif dalam membuat dan membentuk model benda, sedangkan bahan siap pakai maksudnya bahan yang telah ada dan disiapkan dialam yang langsung bisa digunakan untuk pembelajaran tanpa harus dilengkapi/modifikasi contohnya belajar mengenalkan buah-buahan pada anak, anak tersebut tidak hanya belajar didalam ruang kelas dan diterangkan serta melihat gambar buah tapi anak diajak untuk melihat objek yang sebenarnya. Permainan edukatif yang kreatif juga diperlukan yang nantinya akan berfungsi sebagai sumber pengetahuan, ketrampilan baru bagi anak sekaligus dalam pengembangan nalar dan kreativitas anak seperti berfikir, menganalisa, memcahkan masalah sendiri, serta berfikir secara sistematik.
Sebelum kita jauh mengenal tentang media pembalajaran yang utama harus kita ketahui yaitu apa itu media?,
  media adalah komponen komunikasi yang berfungsi sebagai perantara atau pembawa pesan dari pengirim ke penerima, sedangkan menurut AECT media dalah semua bentuk dan saluran yang digunakan dalam proses penyampaian informasi[5].
Sedangkan jika media pembelajaran ditinjau dari pengertian komunikasi maka proses pembelajaran sebenarnya juga proses komunikasi. Berdasarkan wawasan bahwa proses pembelajaran adalah proses komunikasi demikian pula bahwa proses pembelajaran adalah suatu sistem, maka posisi media pembelajaran adalah sebagai komponen sebagai sistem pembelajaran, tanpa media komunikasi tidak akan terjadi dan demikian pula tanpa media pembelajaran, proses pembelajaran juga tidak akan berlangsung. Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa atau wujud daripada bahan ajar dan atau target hasil dan proses belajar mengajar yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan sehingga dapat mendorong proses belajar. Media pembelajaran juga berupa benda atau alat yang digunakan oleh pendidik untuk memperjelas dan mempermudah dalam proses pemahaman dan penerimaannnya oleh anak , media yang dimaksud disini adalah alat peraga dari lingkungan sebagai media pembelajaran yang dapat membantu pendidik untuk mengetahui semua yang ada pada pikiran anak. Penggunaan media berupa alat peraga seperti inilah sebagai terobosan agar anak daat berfikir rasional dengan apa yang kita sampaikan, ditambah lagi metode balajarnya dikemas dalam permainan yang bisa merubah psikomotor-psikomotor anak agar anak lebih rileks serta nyaman dengan cara penyampaian meteri. Jenis media antaranya media audio, media visual, media audio visual.
3. HUBUNGAN KREATIVITAS DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Tak seorangpun akan mengingkari bahwa kemampuan-kemampuan dan ciri-ciri kepribadian sampai tingkat tertentu dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti keluarga dan sekolah. Kedua lingkungan pendidikan ini dapat berfungsi sebagai pendorong dalam pengembangan kreativitas anak. Kreativitas itu sangatlah penting bagi anak untuk meciptakan hal-hal baru yang dapat merubah dan merubah kebiasaan.
Pendidik apabila melakukan kegiataan pembelajaran kurang memperhatikan langkah-langkah yang harus dipersiapkan dalam proses pembelajaran, mengambil jalan pintas dalam pembelajaran menganggap bahwa pendidik merasa telah berpengalaman merasa tidak perlu membuat persiapan belajar, kurang memahami model pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga pendidik kurang memperhatikan perbandingan jumlah alat bermain dengan anak-anak. Memaksa hak anak didik adalah kesalahan pendidik dalam melaksanakan tugasnya melakukan pemaksaan kepada anak didik dan orang tua anak didik untuk menuruti segala yang diinginkan pendidik. Mengabaikan perbedaan anak didik, padahal setiap anak memiliki perbedaan yang unik kekuatan, kelemahan dan minat yang berbeda, latar belakang sosial ekonomi berbeda juga dalam aktifitas. Dari segi tersebut pendidik tidak diperkenankan mengabaikan hal semacam ini karena kasus seperti itu sangatlah sering terjadi dan menjadi kewajaran dimasyarakat padahal dampaknya sangat berpengaruh terhadap peserta didik. Kasus ini akan saya paparkan sepertinya memang pendidik selalu sebagai sumber dari segala sumber pembelajaran yang ada, anggapan ini yang masih melekat pada masyarakat dan anak didik terutama pada usianya yang masih dini untuk mengenal apa saja media dari pembelajaran yang bisa dimanfaatkan.

            Krearif ini akan menunjang daya fikir yang baru serta bervariasi yang dapat menuntun anak untuk selalu berfikir beda dan memunculkan ide-ide baru untuk dirinya serta orang lain. Media pembelajaran juga sangatlah penting untuk menunjang kegitan belajar mengajar jika tidak ada media pembelajaran akanlah sangat hambar, apalagi sasaran utamanya adalah menumbuhkan kreativitas anak dengan metode bermain jika tanpa ada yang namanya media didalamnya pasti yang ada hanya seorang pendidik berdongeng kepada anak didiknya tanpa mengenalkan wujud karena notabene bermain itu adalah hal yang berkaitan langsung dengan media serta alat peraga yang akan digunakan.
            Aktifitas kebanyakan dari anak-anak adalah bermain, malakukan hal yang mereka anggap menyenangkan dan tanpa ada pertimbangan berarti baginya karena anak pada usia ini sangatlah senang menghabiskan waktunya untuk bermain. Dalam bermain dapat menumbuhkan kreativitas karena dalam aktifitas bermain anak-anak cenderung cepat bosan dan menginginkan hal yang baru, pada tahap ini pendidik sangat berperan karena pendidik dapat menyediakan bahan-bahan untuk anak dan memantau anak dalam bermain dan melakukan percobaan sendiri, pendidik harus terus membimbing dan memantau perkembangan bermain anak agar anak dapat memahami dan menciptakan ide baru entah itu membuat bahan-bahan yang telah disediakan menjadi objek bermain ataukah digunakan untuk hal baru yang terpenting anak menemukan dan menciptakan sendiri. Anak belajar dari bermain dan pengalamannya bermain dimasa lampau yang menyenangkan dengan bahan, benda, maupun temannya menjadikan anak pertumbuhan dan perkembangannya optimal baik fisik, fikiran dan emosinya. Pemilihan bermain yang tepat adalah kuncinya, contoh bermain peran atau drama permainan ini sangat bagus untuk melatih kepekaan imajinasi sarta sosial anak karena anak pada posisi ini memerankan bukan dirinya dan disini timbul kreativitas anak untuk memerankan peran tersebut, permainan ini adalah dasar perkembangan daya cipta, kerjasama kelompok, dan penyerapan kosa kata. Kemudian bermain pembangunan jadi anak diajak untuk bermain dengan miniatur-miniatur replika bangunan misalkan miniatur sekolah, pendidik mengarahkan agar anak mengambil peran sebagai pengatur bangunannya, untuk melatih anak mengembangkan ketrampilannya yang akan mendukung sekolahannya dikemudian hari. Pemilihan strategi pembelajaran kreatif berpusat pada anak, mendorong perkembangan daya pikir dan daya cipta. Pendidik tidak boleh memberikan perintah untuk melakukan sesuatu tetapi langsung turun tangan membantu anak ketika mengalami kesulitan atau kendala agar yang tetap menjadi pemegang peran dalam hal tersebut adalah peserta didik.
            Pendidikan memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, memberikan teladan kepada seluruh peserta didik mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif. Kemudian pendidik harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada peserta didik dalam melakukan kegiatam bermain khususnya, motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui lingkungan fisik yang didalamnya mencakup ruang belajar, tempat bermain, serta sarana yang ada serta mengatur lingkungan yang aman dan menyenangkan. Pengaturan suasana bermain pendidik harus mampu menciptakan hubungan yang harmonis tidak lupa pula penanaman sikap disiplin yang diharapkan dapat tercapai tujuan secara efektif dan efisien, serta dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan. Memberikan dorongan kepada peserta didik sehingga dapat meningkatkan permainan yang sedang dihadapi, mengeluarkan isi hati dan merealisasikan gagasan yang ada pada dirinya, memberikan reward untuk anak agar semangat anak dalam pembelajaran semakin besar. Pemilihan strategi pembelajaran kreatif harus berpusat pada anak artinya anak merupakan sasaran dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik, mendorong perkembangan, daya fikir, daya cipta dan komunikasi sebagai dasar pembentukan pribadi yang utuh.
            Ketika melakukan proses bermain anak merasa senang dan bahagia, pada saat itu untuk memberikan rangsangan atau motivasi sangat tepat, sasaran tersebut mengacu pada kecerdasan linguistic yang dapat berkembang bila dirangsang melalui berbicara, mendengar, membaca, menulis, berdiskusi dan bercerita, perangsangan melalui irama nada, melalui kegiatan berhitung dan bermain dengan benda-benda, kecerdasan kinestetik yang dapat dirangsang melalui gerakan, tarian, olahraga dan olah tubuh, kecerdasan yang mampu mengenal dan mencintau Tuhan penciptanya yang dirangsang melalui penanaman nilai-nilai moral dan agama, kecerdasan sosial tentang hubungannya dengan orang lain dapat dirangsang melalui bermain bersama teman, kerjasama serta memecahkan konflik, sarta ada satu lagi menurut pemaparan saya acuan tersebut adalah kecerdasan interpersonal kemampuan unntuk melakukan hubungan dengan diri sendiri yang dirangsang melalui pengembangan konsep diri, harga diri, percaya diri dan mampu mengkontrol diri serta disiplin.
4. KESIMPULAN
Media pembelajaran dapat dimaknai sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam pembelajaran untuk membawa informasi berupa pembelajaran dari pendidik kepada siswa. Dalam kontek Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tentunya harus lebih selektif dalam pemilihan media pembelajaran, dengan pendekatan bermain anak lebih tertarik dan senang untuk mengikuti kegiatan belajar-mengajar sehingga pendidik dapat memanfaatkan hal tersebut untuk menyampaikan pesan-pesan pembelajaran sesuai tujuan yang akan dicapai. Metode ini juga memudahkan untuk menarik minat anak, anak marasa tidak akan terbebani dengan metode pembelajaran ini karena secara tidak langsung pengemasan pembelajaran yang berbeda dari kebanyakan metode belajar saat ini yang menerapkan hafal dan menghitung tetapi pada dasarnya adalah belajar dan mengembangkan kreativitas anak melalui bermain edukatif.
            Untuk lebih jelasnya lagi dapat berupa hakikat anak bermain sangat banyak waktunya dibandingkan dengan belajarnya, untuk itu hal ini dapat dimanfaatkan juga saat anak bermain diberikan pembelajaran-pembalajaran didalamnya yang secara tidak langsung anak itu belajar sambil bermain. Kretivitas anak dapat terasah melalui kegitan permainan yang edukatif yang mendorong anak untuk aktif mengembangkan idenya dalam permainan. Permainan edukatif ini dapat bersumber pada lingkungan alam sekitar anak yang tujuannya agar anak belajar sembari mengenal lingkungannya karena lingkungan merupakan media yang sangat tepat untuk dijadikan bahan pembelajaran bagi anak. Permainan tersebut berupa bahan mentah atau bahan sudah siap pakai digunakan untuk media pembelajaran edukatif, maupun yang harus dibuat baru atau dimodifikasi oleh anak untuk melihat sejauh mana krearivitas anak tersebut. Permainan edukatif kreatif sebagai sumber pengetahuan, ketrampilan yang baru bagi anak sekaligus sebagai media pengembangan nalar dan kreativitas anak seperti berfikir, memecahkan masalah sendiri serta berbuat secara sistematik.
            Tapi tentunya penerapan sistem belajar sambil bermain ini tidak sepenuhnya dapat diterima oleh masyarakat karena anggapan-anggapan yang sudah mendarah daging pada masyarakat bahwasannya diwaktu anak belajar anak harus belajar dan diwaktu bermain untuk bermain dan tanpa didampingi saat bermain tersebut. Untuk ini upaya pertama yang harus dilakukan adalah meyakinkan khalayak umum bahwa pada hakikatnya waktu bermain anak adalah waktu dimana dia belajar.

DAFTAR PUSTAKA
Arief S, Sadiman. 1986. Media Pendidikan : Pengertian, pengembangan  dan                                                                                          pemanfaatannya. Jakarta: Pustekom Dikbud dan CV. Rajawali.

Dananjaya, Utomo. 2011. Media pembelajaran aktif. Bandung: Nuansa.

Kuntjojo. 2012. Konsep-konsep dasar pendidikan anak usia dini. diunduh dari

Munandar, Utami. 2004. Pengembangan kreativitas anak berbakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Republik Indonesia. 2003. Undang- Undang Nomer 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta

Republik Indonesia. 2003. Undang-undang Nomer 28 Tahun 2003 Pasal 28 tentang
PAUD. Jakarta

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan anak usia dini: Pengantar dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta: Kencana Prenada media group.

Semiawan, Canny R. 2009. Kreativitas keberbakatan: mengapa, apa dan bagaimana. Jakarta: PT. Indeks.




[1] Pengertian PAUD menurut saya, Sumber http://pgpaud.unpkediri.ac.id/index.php/web/detberita/berita/23 (diakses pada 23 oktober 2013)
[2] Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
[3] Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2003 Pasal 28 tentang PAUD
[4] Pengembangan dari saya dari hasil saya membaca buku Perkembangan anak usia dini karangan Ahmad Susanto (halaman 119-120)
[5] Kutipan langsung ini saya ambil untuk menguatkan pembahasan tentang pengertian apa itu media dan kutipan tersebut saya ambil  dari buku Media Pendidikan (1986 : 4)

Sabtu, 02 November 2013

CARA MENULIS CERPEN


Struktur
Para penulis pemula seringkali disarankan untuk menggunakan pengandaian berikut ini ketika mulai menyusun cerpen mereka:
1.   Taruh seseorang di atas pohon.
2.   Lempari dia dengan batu.
3.   Buat dia turun.
Kelihatannya aneh, tapi coba Kamu pikirkan baik-baik, karena saran ini bisa diterapkan oleh penulis mana saja. Nah, ikuti langkah- langkah perencanaan seperti yang disarankan di bawah kalau Kamu ingin menulis cerpen-cerpen yang hebat.

Perencanaan Cerpen
Taruh seseorang di atas pohon: munculkan sebuah keadaan yang harus dihadapi tokoh utama cerita.
Lempari dia dengan batu: Dari keadaan sebelumnya, kembangkan suatu masalah yang harus diselesaikan si tokoh utama tadi. Contoh: Kesalahpahaman, kesalahan identitas, kesempatan yang hilang, dan sebagainya.
Buat dia turun: Tunjukkan bagaimana tokoh Kamu akhirnya mengatasi masalah itu. Pada beberapa cerita, hal terakhir ini seringkali juga sekaligus digunakan sebagai tempat memunculkan pesan yang ingin disampaikan penulis. Contoh: Kekuatan cinta, kebaikan mengalahkan kejahatan, kejujuran adalah kebijakan terbaik, persatuan membawa kekuatan, dsb.
Ketika Kamu selesai menulis, selalu (dan selalu) periksa kembali pekerjaan Kamu dan perhatikan ejaan, tanda baca dan tata bahasa. Jangan menyia-nyiakan kerja keras Kamu dengan menampilkan kesan tidak profesional pada pembaca Kamu.
Praktekkan perencanaan sederhana ini pada tulisan Kamu selanjutnya.


Tema
Setiap tulisan harus memiliki pesan atau arti yang tersirat di dalamnya. Sebuah tema adalah seperti sebuah tali yang menghubungkan awal dan akhir cerita dimana 

Rabu, 30 Oktober 2013

Sinis Perubahan Wajah Persetan

Perubahan adalah harga mati untuk bangsa ini. Agent of Change perlu diberlakukan. Pemuda adalah aset bangsa yang diberi mandat dari founding father menggoncangkan dunia ini, tapi semua belum terwujud yang ada saling menggoncangkan antar sesama pemegang mandat sang perubah.

Jerawat wajah ini


Seperti diataskah pemandangan yang harus selalu mewarnai catatan diary Bangsa ini?????????

Siapa yang memperdulikan akan sadar perubahan???????
Bukan presiden kita apalagi pemerintah kita, tapi dari sendirilah semua berawal. Saya teringan ketika saya mengikuti pelantikan kepemimpinan dimana sebuah kata manis terucap," Saya tidak perlu presiden tapi saya butuh pemimpin yang bisa memimpin Bangsa ini" jeellllebbbbbb men jika Presiden kita membaca ini :D

Bung Karno, melakukan tindakan-tindakan nyata dimata rakyat dengan mengerahkan sukarelawan sebanyak 21 juta orang untuk dilatih kemiliteran. Menyatakan "ganyang Malaysia". Mengumpulkan dana dari masyarakat untuk mendukung gerakan ganyang malaysia. Dengan bahasa lugas Bung Karno menyatakan "ada seribu serdadu malaysia masuk ke Indonesia, sepuluh ribu sukarelawan akan saya tumpahkan". Tapi seketika kita tengok Kepemimpinan SBY hanya kebijakan-kebijakan yang muncul Setiap isu krusial selalu diakhiri dengan karakteristik SBY yang diplomatis, normatif dan berbunga-bunga. Maka orang bertanya-tanya, kenapa SBY harus menyatakan pidato kenegaraan di Cilangkap, Markas TNI, simbol pertahanan negara, mengapa tidak di Departemen Luar Negeri. Karena apa yang disampaikan SBY hanya cocok disampaikan disana atau di Istana Negara.

Lalu yang jadi pertanyaan selanjutnya adalah mau bercermin pada siapakah para pemuda sekarang,
Sosok ini kah jawabannya?????????

Mulailah menyadarkan dari sendiri dulu untuk menumbuhkan kekuatan kesadaran untuk bangsa ini, untuk masalah pelampiasan kita tunjukan pada hal tunaikan semua kewajiban kita dan jangan harap hak atas apa yang kita inginkan.
Sorotlah wahai Kepala negara ku, orang yang ikhlas mengabdikan dirinya untuk negara ini dan sempitkan lah meminta jabatab tapi biarkan jabatan yang memilih tuannya karena amanah tidak pernah salah memillih orang :)

Terus lakukan hal untuk merubah negeri ini lewat hal kecil merubah mainset pribadi kita sendiri, terus melangkah sang perubah tapakan kaki mu pada aspal merah membara ini lakukan seruan INDONESIA AKU DATANG